Minggu, 27 April 2014

Pengertian Management Trainee

Management Trainee
Sering kita mendengar ada lowongan yang dibuka oleh perusahaan untuk mengisi posisi Management Trainee. Istilah yang dipakai oleh perusahaan bisa berbeda-beda, seperti Management Trainee, Management Development Program, Graduate Management Associates Programme, Graduate Trainee, Development Program, Program Pendidikan, Program Pengembangan Staff, dan lain sebagainya. Meskipun nama program yang ditawarkan berbeda-beda, akan tetapi esensinya tetaplah sama. Menurut pemahaman saya, paling tidak ada beberapa keuntungan seorang Management Trainee dalam mengaplikasikan teori di lapangan di antaranya :
  • Masih fresh jadi segala teori kuliah bisa diingat, minimal bongkar2 buku sedikit
  • Idealisme tinggi (bagi beberapa yang tak terseret arus)
  • Belum terkontaminasi orang lapangan

Melalui 3 hal itu pekerjaan seorang MT menjadi lebih menarik, bagaimana analisa mendalam dari satu kasus dilakukan dengan “polos” dan itulah yang sesungguhnya diinginkan atasan…Beberapa harus diakui mentah dan tidak dapat diaplikasikan, namun dengan kreasinya sendiri seorang MT dapat melebur ke tengah2 orang ‘lama’ dengan tentunya tidak kehilangan jati dirinya, teori2, kerangka berpikir, sehingga dengan kehidupannya di tengah2 orang yang jauh berpengalaman seorang MT dapat membawa kesegaran tersendiri. Prinsip bekerja cerdas misalkan, dengan tidak mempermasalahkan jam kerja malah melihat kualitas jam kerja merupakan suatu hal menarik, kerja 20 hasil 80, bagaimana 20 kinerja bisa menghasilkan 80, artinya prioritas2 tertentu dari pekerjaan dapat diselesaikan.
Saat ini saya sedang meninggalkan tempat kerja saya di Jawa Timur, betapa senang jika rekan2 di sana sering menelpon dan memberi kabar beberapa progress dari pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan yang sempat saya godog namun belum dieksekusi, betapa senangnya beberapa perubahan kecil yang diambil mampu memberi hasil..Itu suatu bukti sebagai Management Trainee sebelumnya kan?
Ya, itu tetap butuh waktu, proses yang dijalani tanpa sadar perlahan memberi kematangan berpikir, atasan selalu meminta hasil instan, boleh saja dikejar hasil instan..namun ketika 80% kapasitas saya curahkan untuk hasil instan maka saya akan setiap hari bekerja keras, bukan cerdas..jika dibalik, 20% saja untuk hasil instan, dan yang 80% lain dikelola untuk perubahan2 kecil namun kontinyu sesuai prinsip kaizen..
Terlalu teoritis? tidak juga, briefing misalkan, membiasakan diri memberi briefing dan memberi komando bawahan supaya melakukan briefing dengan bawahan mereka lagi dengan guidance jelas akan menciptakan sistem yang menarik, kesinambungan visi kerja dapat dicapai sehingga level terbawah digerakkan mencapai tujuan, bukankah demikian definisi kepemimpinan sesungguhnya?memberi pengaruh sehingga orang2 yang dipimpin bergerak ke arah dan tujuan yang sama…
Management Trainee merupakan proses rekruitmen dan pencarian sumber daya manusia dengan kualitas tertentu dalam bidang tertentu, yang dilatih untuk ‘menduduki’ posisi kunci dalam sebuah perusahaan. Menurut Inge Santoso, seorang trainer yang biasa memberikan pelatihan di sejumlah perusahaan besar, yang ditekankan pada MT adalah aspek psikologis. Para peserta pelatihan, katanya, biasanya tidak melihat potensi besar yang mereka miliki. ‘’Tugas kami di sini menyadarkan mereka untuk melihat potensi terpendam mereka,’’ ujarnya.
Setelah sadar, mereka biasanya berusaha menggali dan memperbaiki kinerja mental mereka. Dampak setelah mengikuti pelatihan tersebut, mereka menjadi lebih giat dan bekerja secara total. Kehidupan pribadi dan sosial mereka, lanjut Inge, juga semakin bagus. Tidak ada latar belakang pendidikan khusus untuk menjadi seorang MT. Tergantung perusahaan, posisi untuk bidang apa yang dibutuhkan. Di Amerika, yang banyak membutuhkan MT adalah bidang ritel, jasa, dan department store. Di Indonesia pencarian MT ditawarkan oleh perbankan. Hanya saja, nama MT menjadi businees development programme. Iwan Setiawan, trainer dari Forever Young Indonesia, sebuah perusahaan multi level marketing, mengungkapkan, yang ditekankan pada para MT ialah pengembangan karakter. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan, para anggota di perusahaannya akan lebih kuat dan stabil. ‘’Manusia tersusun dari fisik, mental, emosi, dan rohani. Satu sama lain harus saling terkait,’’ ujarnya.
Di perusahaan tempat Iwan bekerja, profesi MT masuk dalam bagian training dan human resources development (HRD). Itu tidak selalu berlaku demikian, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Tergantung kebijakan perusahaan juga berlaku pada lamanya program pelatihan yang diberikan untuk MT. Ada perusahaan yang mewajibkan MT mengikuti pelatihan antara 1-2 tahun dengan diberi pengetahuan tentang pengendalian bisnis, pembuatan kebijakan, rencana manajerial, dan membangun jaringan komunikasi.
Ada perbedaan antara masuk kerja pertama sebagai karyawan dan MT. Bila sebagai karyawan, seseorang harus menjalani masa percobaan. Sementara bila sebagai MT, ia akan menjalani masa evaluasi. Sebagai tambahan, peserta MT biasanya akan diputar tempat tugasnya. Dengan kata lain, mereka menjalani sistem perputaran (rolling system). Setiap selesai tugas pada satu bagian tertentu, mereka akan dievaluasi. Demikian seterusnya hingga selesai masa evaluasi. Setelah masa evaluasi berakhir, MT tidak akan lagi di-rolling. Itu berarti saatnya ia mulai membangun karier di perusahaan tersebut. Bagaimana Proses Seleksi Management Trainee? Program Management Trainee (MT) adalah program pengembangan karyawan dengan pola rekrutmen dan jalur yang khusus. Khusus karena kriteria rekrutmen yang dipakai biasanya lebih tinggi, dan kadang kala sangat tinggi bila dibandingkan dengan kriteria rekrutmen untuk karyawan dengan pola biasa. Mulai dari syarat indeks prestasi (IPK) yang tinggi, pengalaman organisasi yang memadai, kemampuan atau skill yang cukup, hingga penguasaan bahasa asing yang baik. MT dirancang khusus untuk menyiapkan kader-kader pemimpin perusahaan di masa depan. Oleh karena itu proses seleksi program MT dilakukan dengan sangat ketat, baik dilaksanakan sendiri oleh bagian SDM perusahaan maupun dengan menyerahkannya kepada konsultan terpercaya.

0 komentar:

Posting Komentar