Minggu, 13 Juli 2014

Impression Management

Impression Management

Menurut Robbins and Judge (2007), Impression Management adalah proses saat seorang individu berusaha mengontrol persepsi orang lain terhadapnya. Dan, kebanyakan individu melakukannya untuk mendapat sesuatu seperti yang telah dicontohkan tadi. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang melakukan impression management cenderung sukses dalam wawancara pekerjaan dan evaluasi kerja, dibandingkan yang tidak. Namun, hati-hati, apabila seseorang melakukan IM secara berlebihan. Ia malah akan tidak dipercaya. Atau, kasarnya, dicap penjilat.
Impression Management menyatakan bahwa setiap individu atau organisasi harus menetapkan dan memelihara kesan yang kongruen dengan persepsi yang ingin mereka sampaikan kepada publik. Dari kedua sudut pandang komunikasi dan public relations, teori impression management meliputi cara di mana orang menetapkan dan mengkomunikasikan kesesuaian antara tujuan pribadi atau organisasi dan tindakan mereka yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi publik.Persepsi adalah realitas dasar tentang teori sosiologi dan psikologi sosial, membentuk asumsi bahwa persepsi orang lain tentang Anda atau organisasi Anda akan menjadi kenyataan dari situ mereka membentuk ide dan perilaku dasar yang diinginkan.
Berbagai faktor yang mengatur Impression Management dapat diidentifikasi. Hal ini dapat dinyatakan bahwa impression management diperlukan bilamana terdapat semacam situasi sosial, baik nyata atau imajiner. Logikanya, kesadaran merupakan subjek potensial dalam pemantauan. Selain itu, karakteristik dari situasi sosial tertentu juga penting. Secara khusus, norma-norma budaya sekitarnya menentukan kelayakan perilaku nonverbal tertentu.
Ada beberapa motif yang mengatur impression management. Salah satunya adalah instrumen: kita ingin mempengaruhi orang lain dan memperoleh keuntungan (Schlenker 1980,92). Menyampaikan kesan yang tepat membantu memperoleh hasil sosial dan hasil materi yang diinginkan. Hasil sosial dapat mencakup persetujuan, persahabatan, bantuan atau kekuasaan saat menyampaikan kesan kompetensi dalam angkatan kerja dapat membawa manfaat materi positif seperti gaji yang lebih tinggi atau kondisi kerja yang lebih baik.


0 komentar:

Posting Komentar