New Public Management
New Public Management |
New Public Management (NPM) adalah suatu sistem manajemen desentral dengan perangkat-perangkat
manajemen baru seperti controlling, benchmarking dan lean management. NPM
dipahami sebagai privatisasi sejauh mungkin atas aktivitas pemerintah. NPM
secara umum dipandang sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik yang
menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen
bisnis dan disiplin yang lain untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas kinerja
pelayanan publik pada birokrasi modern. New Public Management ini telah mengalami berbagai perubahan orientasi menurut
Ferlie, Ashbuerner, Filzgerald dan Pettgrew dalam Keban (2004 : 25), yaitu:
- Orientasi The Drive yaitu mengutamakan nilai efisiensi dalam pengukuran kinerja.
- Orientasi Downsizing and Decentralization yaitu mengutamakan penyederhanaan struktur, memperkaya fungsi dan mendelegasikan otoritas kepada unit-unit yang lebih kecil agar dapat berfungsi secara cepat dan tepat.
- Orientasi in Search of Excellence yaitu mengutamakan kinerja optimal dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Orientasi Public Service yaitu menekankan pada kualitas, misi dan nilai-nilai yang hendak dicapai organisasi publik, memberikan perhatian yang lebih besar kepada aspirasi, kebutuhan dan partisipasi “user” dan warga masyarakat, termasuk wakil-wakil mereka menekankan “social learning” dalam pemberian pelayanan publik dan penekanan pada evaluasi kinerja secara berkesinambungan, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas.
Pelajaran penting yang dapat diambil
dari New Public Management ini adalah bahwa pembangunan birokrasi harus
memperhatikan mekanisme pasar, mendorong kompetisi dan kontrak untuk mencapai
hasil, harus lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan, harus lebih bersifat
mengarahkan (steering) dari pada menjalankan sendiri (rowing), harus melakukan
deregulasi, memberdayakan para pelaksana agar lebih kreatif, dan memekankan
budaya organisasi yang lebih fleksibel, inovatif, berjiwa wirausaha dan
pencapaian hasil ketimbang budaya taat asas, orientasi pada proses dan input
(Rosenbloom & Kravchuck, 2005).
0 komentar:
Posting Komentar