Fungsi Management Menurut Para Ahli
Fungsi Management Menurut Para Ahli |
Berikut Fungsi Management Menurut Para Ahli :
Fungsi Management
Menurut Hendry Fayol :
Ada 5 fungsi Manajemen (PO3C), terdiri dari :
1. Perencanaan
(planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuan-tujuannya.
2. Pengorganisasian
dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia
guna melaksanakan rencana.
3. Memerintah
(Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas
pekerjaan mereka
4. Pengkoordinasian
(Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi
berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
5. Pengendalian
(Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu
sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Namun saat ini, lima fungsi tersebut telah diringkas sedetail
mungkin oleh Hendry Fayol yaitu :
1). Planning atau perencanaan
merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi
dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem
anggaran dan standar yang dibutuhkan utk mencapai tujuan.
2). Organizing atau pengorganisasian
Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg
dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi.
Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok
kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
Penugasan tanggung jawab tertentu
Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada
individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
3). Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan
(recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi
pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif.
4). Leading atau fungsi pengarahan
adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan
melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan.
5). Controlling atau pengawasan
adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yg telah ditetapkan.
Fungsi Management
Menurut George Terry
Fungsi Manajemen menurut Geroge Terry ~ POAC
Terry mendefinisikan manajemen dalam bukunya Principles of
Management yaitu “Suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu
maupun seni demmi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.
Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen
menurutnya. Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terry:
Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari
tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan
matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan
kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk
mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan
keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi
agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan
seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.
Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan
dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan
efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang
direncakan, itu yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan
sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan baik serta
segala kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan, ada baiknya
rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.
Fungsi Management Menurut Para Ahli lainnya :
Fungsi Management
Menurut Luther Gullick
Fungsi Manajemen menurut luther Gullick ~ Pos Dicorecbug,
terdiri dari :
1). Planning
(Perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya
merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang
akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan
dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan
untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
Menjelaskan berbagai masalah.
Menentukan prioritas masalah
Menentukan tujuan dan indicator keberhasilan
Mengkaji hambatan dan kendala
Menyusun rencana kerja operasioanal
Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Mengurangi
ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
b. Dimungkinkan
melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.
c. Mengarahkan
perhatian pada tujuan.
d. Merupakan
sarana untuk mengadakan pengawasan.
e. Memudahkan
melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi
f. Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu, usaha dan dana.
Tahap-tahap perencanaan :
a. Perumusan
tujuan, pada tahap ini penyususn perencanaan harus merumuskan tujuan yang
hjendak di capai di masa yang akan datang.
b. Perumusan
kebijaksanaan, yakni merumuskan bagaiaman usaha untuk mencapai tujuan yang
telah dirumuskan dalam bentuk tindakan-tindakan yang terkoordinir terarah dan
terkontrol.
c. Perumusan
prosedur, yakni menentukan batas-batas dari masing-masing komponen
(sumberdaya).
d. Perencanaan skala
kemajuan, merumuskan standar hasil yang yang akan diperoleh melalui pelaksanaan
aktivitas pada waktu tertentu.
e. Perencanaan
bersifat menyeluruh, maksudnya setelah tahap a s/d d dirumuskan dengan baik.
Persyaratan yang dimaksud terdiri dari :
a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas,
maksudnya semua komponen perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada
tujuan yang jelas.
b. Bersifat
sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak
bersifat muluk-muluk.
c. Terperinci,
maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan yang
akan dilaksanakan.
d. Memiliki
fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku.
e. Terdapat
perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat dalam pencapaian tujuan.
f. Diupayakan
adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya sumberdaya
tersebut di masa-masa aktivitas sedang berlangsung.
Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.
Kegiatan seorang manejer adalah menyusun rencana. Menyusun
rencana, berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1) Tindakan apa
yang harus dikerjakan ?
2) Mengapa
tindakan itu harus dikerjakan ?
3) Di manakah
tindakan itu harus dikerjakan ?
4) Kapankah
tindakan itu harus dikerjakan ?
5) Siapakah yang
akan mengerjakan tindakan itu ?
6) Bagaimana cara
melaksanakan tindakan itu ?
2). Organizing (Pengorganisasian )
Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi
tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama di sekolah. Kegiatan
pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai pronsip
pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan
proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk
memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme
kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
Efesiensi dalam pengorganisasian adalah pengakuan terahadap
sekolah-sekolah pada penggunaan waktu dan uang dan sumber daya yang terbatas dalam
mencapai tujuan, yaitu alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan
sumber daya sekolah.
3). Staffing (Penyusunan pegawai)
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga
merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi
lainnya, penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan
melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara
jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan
dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina,
membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau
seni pembinaan sumber daya manusia.
Penyediaan staf merupakan pengarahan dan latihan sekelompok
orang yang mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja yang
menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staf metode yang dapat dipergunakan,
antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi, permainan peranan,
satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementara itu ada
tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari: presupervisory programs,
middle management programs dan executive development programs.
4). Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan
dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara structural
maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan
pengarahan staff yang telah diangkat dan
dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang
dari garis program yang telah ditentukan.
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan
bersamaan dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi
petunjuk atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan.
Jika pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan
kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk
memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatannya
Fungsi pengarahan
melibatkan pembimbingan dan supervisi terhadap usaha-usaha bawahan dalam rangka
pencapaian sasaran-sasaran organisasi. Dalam kaitannya dengan fungsi ini,
ilmu-ilmu perilaku telah memberikan sumbangan besar dalam bidang-bidang motivasi
dan komunikasi.
5). Coordinating
(Koordinasi)
Koordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari
beberapa fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan
dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah mengimbangi dan
menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan
masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan
yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa
orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis.
Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan
terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak
antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia
untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan.
Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemunginan terjadinya
duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih
penting di antara bagian dengan bagian yang ada dalam organisasi.
Pengorganisasian dalam suatu organisasi , termasuk organisasi pendidikan, dapat
dilakukan melalui berbagai cara seperti :
a. Melaksanakan
penjelasan singkat
b. Mengadapat rapat
kerja
c. Memberikan
balikan tentang hasil suatu kegiatan.
6). Reporting
(Pelaporan)
Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan
dengan pemberian informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat
mengikuti perkembangan dan kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat
vertikal, tetapi dapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat
dalam kaitannya dengan konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal
penting dalam pembuatan keputusan oleh manajer.
Segala kegiatan organisasi pendidikan mulai dari perencanaan
hingga pengawasan, bahkan pemberian umpan balik tidak memiliki arti jika tidak
direkam secara baik melalui pencatatan-pencatatan yang benar dan tepat. Semua
proses dan atau kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam organisasi
formal, sperti lembaga pendidikan, pada umumnya selalu dipertanggung jawabkan.
Pertanggung jawaban ini tidak dapat dilakukan jika tiudak didukung dengan
data-data tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam organsasi
tersebut, data-data tersebut dapat diperoleh bila dilakukan pencatatan dan
pengdokumentasian yang baik.
Fungsi ini memgang peranan penting dalam memberhasilkan
kegiatan manjemen pendidikan., fungsi ini umumnya lebih banyak ditangani oleh
bagian ketatusahaan. Hasil catatan ini akan digunakan manajer untuk membuat laporan
tentang apa telah, sedang dan akan dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan. Fungsi recording and reporting ini akan berhasil jika tata
kearsipan dapat dikelola secara efektif dan efesien.
7). Budgeting ( Pembuatan Anggaran)
LUTHER GULLICK mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah
satu fungsi manajemen. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan
pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu
anggaran, baik APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu
pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme.
APBN merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. APBN adalah anggaran pendapatan dan belanja negara Republik
Indonesia setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPR (Dewan perwakilan
Rakyat).
APBD merupakan
kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBD adalah anggaran
pendapatan dan belanja daerah setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota
DPRD (Dewan perwakilan Rakyat Daerah).
Dalam penyusunan anggaran dipertimbangkan faktor-faktor
sebagai berikut :
a. Pengetahuan
tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
b. Data masa
lalu.
c. Kemungkinan
perkembangan kondisi ekonomi.
d. Pengetahuan
tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
e. Kemungkinan
adanya perubahan kebijakan pemerintah.Penelitian untuk pengembangan perusahan.
Dari ketujuh fungsi diatas kita tambahkan 1 item lagi yakni :
8). Controlling
(Pengawasan)
Proses pengawasan mencatat perkembangan ke arah tujuan dan
memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada
waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat.
Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi,
implementasi rencna, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan
dengan lebih baik.
Penampilan mengindikasikan bahwa secar langsung berhubungan
dengan strategi sekolah (seperti input siswa, mutu pengelola, mutu lulusan,
resep masyarakat, dan seterusnya. Mungkin biasa menyediakan sinyal peringatan
awal dari perjalanan panjang yang efektif. Pengawasan strategi sekolah sering
disebut “pengawasan strategi”. Sebab fokusnya pada kegiatan yang dilakukan
sekolah untuk mencapai tujuan strategi, sehingga menjadi sekolah lebih bermutu.
Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku
personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan sesuai yang dikehendaki,
dan dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan.
Kenyataan menunjukkan, pengawasan dalam institusi pendidikan
dilihat dari praktek menunjukkan tidak dikembangkan untuk mencapai efektivitas,
efesiensi, dan produktifitas, tetapi lebih dititik beratkan pada kegiatan
pendukung yang bersifat progress checking, tentu saja hal yang demikian
bukanlah jawaban yang tepat untuk mencapai visi dan misipendidikan. Yang
ujung-ujungnya perolehan mutu yang kompetitif menjadi tidak terwujud.
Prinsip-prinsip pengawasan yang perlu diperhatikan menurut
massie (1973:89)
a. Tertuju
kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan.
b. Pengawasan
harus menjadi umpab balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan.
c. Harus
fleksibel dan responsive terhadap perubahan-perubahan kondisi dan lingkungan.
d. Cocok dengan
organisasi pendidikan misalnya organisasi sebagai system terbuka.
e. Merupakan
control diri sendiri.
f. Bersifat
langsung yaitu pelaksanaan control di tempat pekerja dan
g.
Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personal pendidiklan.
Sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut oteng sutisna (1983 :
203)
a. Menegaskan
bahwa tindakan pengawasan terdiri dari tiga langka universal.
b. Mengukur
perbuatan atau kinerja.
c.
Membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan
perbedaan-perbedaan jika ada dan
d. Memperbaiki
penyimpangan dengan tindakan pembetulan.
Pengawasan manajemen sekolah adalah usaha sistematis
menetapkan standar prestasi (performance standard) dengan perencanaan sasarannya
guna mendesain system informasi umapan balik.
Membandingkan prestasi kerja dengan standar yang telah
ditetapkan lebih dahulu adalah penting, untuk menentukan apakah ada
penyimpangan (deviation) dan mencatat besar kecilnya penyimpangan, kemudian
mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan, bahwa semua sumber sekolah
dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Pengawasan dan pengendalian sekolah dilakukan oleh kepala
sekolah, pengawasan layanan belajar harus dilakukan oleh supervisor, dan
pengawasan layanan teknis kependidikan dilakukan oleh tenaga kependidikan yang
diberi wewenang untuk itu. Pengendalian dan pengawasan penggunaan anggaran
dalam penyelanggaraan sekolah yang dapat dipergunakan untuk menjalankan operasi
sekolah dan banyak metode pengendalian yang mencakup anggaran belanja (budget),
perhitungan rugi laba, dan sarana-sarana keuangan lainnya agar pelaksanaan
operasi sekolah dapat berhasil dengan baik. Kualitas layanan belajar akan
diawasi melalui metode pengawasan kualitas menurut ilmu statistic dan ilmu
pendidikan dalam pengukuran kemajuan belajar dan kinerja sekolah secara
keseluruhan.
Kegiatan monitoring dan pengawasan adalah kegiatan untuk
mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu kerja sama antara guru, kepala
sekolah, konselor, supervisor dan petugas sekolah lainnya dalam instituasi
sekolah.
Fungsi Management
Menurut Lyndall F. Urwick (1974)
Fungsi Manajemen menurut Lindall F. Urwick ~ SPO3C, terdiri
dari :
1). Staffing
Staffing adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal
yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
2). Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana
sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa
perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil
yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa
yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya
tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah
tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah
tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang
akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah
caranya melaksanakan tindakan itu ?
3). Organizing
Organizing atau
pengororganisasian adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja
sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah
sasaran.
4). Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian
adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan
yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
5). Directing / Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau
instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.
6). Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu
fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan,
menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama
yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Fungsi Management
Menurut Harold Koentz
Fungsi-fungsi manajemen menurut Harold Koentz ~ POSDC,
terdiri dari :
1). Planning
Penetapan sejumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan kemudian.
Perencanaan merupakan aktivitas untuk memilih dan menghubungkan fakta serta
aktivitas membuat rencana mengenai kegiatan-kegitan apa yang akan dilakukan di
masa depan. Maka seorang manajer dituntut untuk dapat membuat rencana terlebih
dahulu tentang kegiatan yang akan dilakukan. Proses perencanaan sangat penting
dilaksanakan sebagai pedoman atau pegangan dalam pengerjaan aktivitas
selanjutnya. Adapun beberapa aktivitas perencanaan adalah peramalan,
pengembangan tujuan-tujuan, pengembangan strategi-strategi, pemrograman,
penjadwalan, penganggaran, pengembangan kebijakan-kebijakan, dan pengembangan
prosedur-prosedur.
2). Organizing
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk
menciptakan hubungan kerja antar personal dalam organisasi dengan cara
mengelompokan orang-orang beserta penetapan tugas-tugas, fungsi-fungsi,
wewenang, dan tanggung jawab masing-masing agar tercapainya tujuan bersama
melalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan berhasil guna karena dilakukan
secara efektif dan efisien.
3). Staffing
Penyusunan kepegawaian pada suatu organisasi dari awal masa
penerimaan, seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan karir hingga
menggerakan pegawai agar setiap tenaga kerja yang ada memberikan dan
melaksanakan suatu kegiatan yang menguntungkan organisasi.
4). Directing
Fungsi directing atau sering dikenal dengan leading adalah
satu kegitan yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran agar para
bawahan dapat mengerjakan tugas yang dikehendaki manajer. Kegiatannya meliputi
mengambil keputusan, mengadakan komunikasi antara manajer dan bawahan agar ada
rasa saling pengertian, memberikan semangat, motivasi ataupun dorongan kepada bawahan dalam
melaksanakan tugasnya, memilih orang-oramg yang mempunyai kemampuan untuk
bergabung dalam kelompoknya, dan memperbaiki pengetahuan serta sikap bawahan
agar terampil dalam mengerjakan pekerjaan.
5). Controlling
Melalui aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi
dan menilai pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk mengetahui
apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau
tidak. Pengendalian tidaklah bermaksud untuk mencari kesalahan bawahan. Namun
pengendalian dilakukan bertujuan untuk mencari penyimpangan yang terjadi
sehingga dapat dilakukan perbaikan kea rah yang lebih baik.
Fungsi Management
Menurut James A.F. Stoner
Fungsi-fungsi manajemen menurut James A.F. Stoner ~ POLC,
terdiri dari :
Dalam buku “Manajemen” dari James A.F. Stoner Jilid 1
terbitan bahasa Indonesia
Stoner mengatakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”.
Sekarang jelas bahwa fungsi manajemen menurut Stoner ada
empat yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan
(leading), dan pengendalian (Controlling).
Kemudian Stoner merumuskan keempat fungsi manajemen itu
sebagai berikut:
Perencanaan (planning) menunjukan bahwa para manajer
memikirkan tujuan dan kegiatannya sebelum melaksanakannya. Kegiatan mereka
biasanya berdasar suatu cara, rencana, atau logika, bukan asal tebak saja.
Pengorganisasian (organization) berarti para manajer itu
mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber daya bahan yang dimiliki
organisasi. Sejauh mana efektifnya suatu organisasi tergantung pada
kemampuannya untuk mengerahkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuannya.
Tentu saja, dengan makin terpadu dan makin terarahnya pekerjaan akan
menghasilkan makin efektifnya organisasi. Mendapatkan koordinasi yang
sedemikian itu adalah salah satu tugas manajer.
Memimpin (to lead) menunjukan bagaimana para manajer
mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, menggunakan orang lain untuk
melaksanakan tugas tertentu, Dengan menciptakan suasana tepat, mereka membantu
bawahannya bekerja sebaik mungkin.
Pengendalian (controlling) berarti para manajer berusaha
untuk meyakinkan bahwa organisasi bergerak dalam arah tujuan. Apabila salah
satu bagian dari organisasi menuju arah yang salah, para manajer berusaha untuk
mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya kembali ke tujuan yang benar.
Demikian Fungsi Management Menurut Para Ahli yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat!!!
0 komentar:
Posting Komentar