Impression Management
Menurut Robbins and Judge (2007), Impression Management adalah proses
saat seorang individu berusaha mengontrol persepsi orang lain terhadapnya. Dan,
kebanyakan individu melakukannya untuk mendapat sesuatu seperti yang telah
dicontohkan tadi. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang melakukan
impression management cenderung sukses dalam wawancara pekerjaan dan evaluasi
kerja, dibandingkan yang tidak. Namun, hati-hati, apabila seseorang melakukan
IM secara berlebihan. Ia malah akan tidak dipercaya. Atau, kasarnya, dicap
penjilat.
Impression Management menyatakan bahwa setiap individu atau organisasi harus menetapkan dan
memelihara kesan yang kongruen dengan persepsi yang ingin mereka sampaikan
kepada publik. Dari kedua sudut pandang komunikasi dan public relations, teori
impression management meliputi cara di mana orang menetapkan dan
mengkomunikasikan kesesuaian antara tujuan pribadi atau organisasi dan tindakan
mereka yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi publik.Persepsi adalah
realitas dasar tentang teori sosiologi dan psikologi sosial, membentuk asumsi
bahwa persepsi orang lain tentang Anda atau organisasi Anda akan menjadi
kenyataan dari situ mereka membentuk ide dan perilaku dasar yang diinginkan.
Berbagai faktor yang mengatur Impression Management dapat diidentifikasi. Hal ini dapat dinyatakan bahwa
impression management diperlukan bilamana terdapat semacam situasi sosial, baik
nyata atau imajiner. Logikanya, kesadaran merupakan subjek potensial dalam
pemantauan. Selain itu, karakteristik dari situasi sosial tertentu juga
penting. Secara khusus, norma-norma budaya sekitarnya menentukan kelayakan
perilaku nonverbal tertentu.
Ada beberapa motif yang mengatur
impression management. Salah satunya adalah instrumen: kita ingin mempengaruhi
orang lain dan memperoleh keuntungan (Schlenker 1980,92). Menyampaikan kesan
yang tepat membantu memperoleh hasil sosial dan hasil materi yang diinginkan.
Hasil sosial dapat mencakup persetujuan, persahabatan, bantuan atau kekuasaan
saat menyampaikan kesan kompetensi dalam angkatan kerja dapat membawa manfaat
materi positif seperti gaji yang lebih tinggi atau kondisi kerja yang lebih
baik.
0 komentar:
Posting Komentar